Ajak Selfie, Warga Ini Justru Bisa Duduki Kursi Bupati

  • Bagikan
banner 728x90

_Momen Langka di Jumat Ngopi Edisi Usai Rehabilitasi Pendopo Panjalu Jayati_

Kediri ( SIAPTV.COM ) – Tidak seperti warga pada umumnya, Kedatangan Nur Ivana bersama suami saat Jumat Ngopi justru hanya ingin berselfie dengan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Sang Bupati memberi balasan dengan mengajaknya berkeliling rumah dinas hingga mempersilakan duduk di kursi bupati.

Momen terjadi saat gelaran yang bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat Kabupaten Kediri itu dihelat kembali di Pendopo Panjalu Jayati pasca direhabilitasi.

Ivana, yang mengaku baru menjalani operasi tumor tersebut nekad berangkat dari rumahnya hanya untuk berswafoto bareng bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu.

“Saya hanya ingin minta selfie sama Mas Bup (Mas Dhito),” pintanya pada bupati muda itu pada Jumat (3/1/2023).

Dengan senyumnya yang khas Mas Dhito mengiyakan ajakan salah satu warganya itu. “Ayo bu sekarang bu. Ibu mau saya ajak masuk ke ruang kerja saya? foto di ruang kerja saya? tawar Mas Dhito.

Tak langsung ke ruang kerja, Mas Dhito lagi-lagi memberikan kejutan pada Ivana dan suaminya, Endhik Guro Febriyono untuk berkeliling di tiap sudut rumah dinas bupati.

Mereka berjalan mulai pringgitan (ruang penghubung antara pendopo dan kediaman utama) luar dan dalam. Bahkan mereka juga dilihatkan kamar tidur yang biasa dipakai figur utama di Kabupaten Kediri itu untuk beristirahat.

Layaknya tour guide, Mas Dhito menjelaskan setiap detail ruangan yang dilihat pasangan suami istri yang juga didampingi temannya, Nurwati Juni.

“Ruang istirahat bupati pertama Pangeran Slamet Poerbonegoro ada disini,” terang Mas Dhito saat berada di salah satu kamar yang kabarnya jarang berani ada yang memasukinya.

Ruang demi ruang telah diceritakan Mas Dhito. Di penghujung room tour itu, Ivana yang masih ditemani sang suami dan Nurwati diajak untuk mengabadikan momen langka tersebut dalam ruang kerja bupati muda yang gemar bervespa itu.

Bahkan, Mas Dhito menawarkan agar mereka duduk di kursi bupati. “Saya saja duduk di kursinya lurah aja gak pernah. Apalagi duduk di kursinya bupati. Grogi terus bangga, mimpi apa ya semalam,” aku Guro yang masih terdengar gemetar karena rasa groginya.

Usai room tour itu, Guro menggambarkan bagaimana rumah dinas sekaligus ruang kerja Mas Dhito. Menurutnya tempat tersebut masih terawat dengan nilai sejarahnya yang kental.

“Mengandung istilahnya itu selain modern nilai sejarahnya juga sangat tinggi sekali disini. Karena ada beberapa bangun yang tadi diceritakan Mas Dhito itu, sejak jaman (penjajahan) Belanda, 1800an belum pernah dirubah,” ceritanya menggambarkan rumah di belakang Pendopo Panjalu Jayati itu.

Untuk diketahui, Jumat Ngopi di kesempatan tersebut kembali di gelar di Pendopo Panjalu Jayati pasca direhabilitasi Mas Dhito. Selain di pendopo tersebut, sebelumnya Jumat Ngopi juga digelar secara bergantian di kantor-kantor desa dan kecamatan.

Di momen Jumat Ngopi tersebut Mas Dhito juga meminta pada warganya yang hadir agar mengajak dan mengabarkan kepada kerabatnya untuk datang ke pendopo saat agenda tersebut dilaksanakan kembali untuk menyalurkan aspirasi, curhatan dan keluhannya langsung pasa pemerintah.

“Kami berusaha melayani panjenengan semua,” pungkas Mas Dhito.

( Efn/ Arm )

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *