Kisah Seniman Kembar bersaudara Kota Batu Karena biasa Membuat Lukisan Tiruan atau repro

  • Bagikan
banner 728x90

BATU ( siaptv.com ) – Inilah sosok Riadi di dunia nyata Hanya segelintir seniman reproduksi yang ada di Kota Batu, salah satunya Riadi dan Riono. Mereka dapat merepro lukisan hampir sedetail mungkin mirip karya aslinya.

Di saat kebanyakan dari kita cuma bisa mengambar orang yang lebih mirip tongkat, Riadi dan Riono mampu menorehkan potret realistis di atas kanvas. Tak hanya itu saja, dia jago melukis ulang karya seniman lain hingga hampir mirip aslinya. Selama belasan tahun menggeluti dunia seni rupa ia telah mereplikasi berbagai lukisan populer karya Picasso,Adolf Van gogh,Trubus,Herdra gunawan,Vinsent hingga Renoir dan lainnya dari studionya di desa Pesangrahan Kota Batu, Bahkan klien-klien Riono dan Riadi bersaudara pernah memintanya menggambar potret keluarga.

 

“Saya tidak punya periode favorit,” tutur Riadi, “Ketertarikan saya berubah-ubah tergantung waktu dan pesanan klien. Setiap era memiliki kehebatannya masing-masing.”ujarnya

Klien Riadi dan Riono tersebar di berbagai Kota dan diluar Kota Batu,namanya juga dikenal sebagai salah satu seniman reproduksi di Kota Wisata Batu.Namun, ia merasa heran kenapa kami tertarik mendengar kisah mereka,selain mereka saudara kembar,mereka sama – sama seniman Kota Batu.

Mereka terkadang setiap karyanya dilukis dengan teknik yang hampir sama persis seperti yang digunakan pelukis asli. Itulah yang membuat mereka sedikit unggul di kancah reproduksi seni tradisional.

Bagi mereka berdua melukis ulang karya orang lain ibarat bikin kue tanpa mengikuti resep. Dia mengambil inspirasi dari studi restorasi seni, juga sebisa mungkin mempelajari lukisan yang hendak ditiru dengan mata kepala sendiri. Warna lukisan yang ditampilkan dalam poster dan buku berbeda dari aslinya. Penting baginya untuk mengamati lukisan secara langsung guna menghasilkan karya lebih maksimal.

Meski proses pembuatannya mirip, reproduksi berbeda dari pemalsuan karya seni. Sebelum menciptakan ulang suatu karya, seniman harus memastikan karyanya tidak memiliki hak cipta. Di beberapa negara termasuk di Prancis, status lukisan akan berubah menjadi domain publik jika penciptanya sudah meninggal dunia lebih dari 70 tahun. Selain itu, seniman reproduksi dilarang membuat lukisan dalam ukuran yang sama seperti aslinya. Mereka tidak boleh menirukan tanda tangan pelukis asli, dan wajib memberi tanda di belakang kanvas.

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *