Oleh: Tim SiapTV.com
Kalimantan, 5 Mei 2025, Siaptv.com – Di tengah pesatnya pembangunan, masyarakat Kalimantan masih memegang teguh kearifan lokal dalam menjaga kelestarian alam, termasuk habitat buaya yang hidup berdampingan dengan bangau putih dan satwa melata lainnya. Keberadaan buaya di sungai-sungai Kalimantan tidak dianggap sebagai ancaman, melainkan sebagai bagian dari kekayaan alam yang harus dilindungi.
Habitat Alami yang Masih Asri
Sungai-sungai di Kalimantan, seperti Sungai Mahakam dan Sungai Barito, menjadi rumah bagi buaya muara (Crocodylus porosus) dan buaya sinyulong (Tomistoma schlegelii). Yang menarik, di habitat yang sama, bangau putih (Egretta alba) dan reptil seperti biawak serta ular sanca turut hidup harmonis. Masyarakat setempat percaya bahwa keseimbangan ekosistem ini adalah warisan leluhur yang harus dijaga.
"Buaya bukanlah musuh, mereka penjaga sungai. Selama kita tidak mengganggu, mereka tidak akan mengancam," ujar Pak Andi, seorang nelayan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Masyarakat yang Menghargai Keberadaan Buaya
Berbeda dengan stereotip buaya sebagai predator berbahaya, warga Kalimantan justru melihatnya sebagai penanda alam yang masih sehat. Beberapa desa bahkan memiliki tradisi larangan untuk memburu buaya, karena dianggap membawa malapetaka.
"Kalau buaya hilang, berarti ekosistem sungai kita sedang tidak baik. Mereka pemangsa puncak yang menjaga populasi ikan tetap seimbang," jelas Dr. Rina Wijayanti, peneliti satwa liar dari Universitas Borneo.
Ekowisata yang Berkelanjutan
Beberapa kawasan mulai mengembangkan ekowisata berbasis pengamatan buaya dan burung bangau putih. Pengunjung diajak menyusuri sungai dengan pemandu lokal untuk melihat langsung kehidupan satwa tanpa mengganggu habitatnya.
"Kami ingin wisatawan belajar mencintai alam, bukan hanya datang untuk selfie," kata Maria, salah satu pengelola wisata di Berau.
Tantangan ke Depan
Meski demikian, ancaman perambahan hutan dan alih fungsi lahan tetap menjadi tantangan. Pemerintah setempat bersama LSM terus berupaya mengedukasi masyarakat agar menjaga kawasan habitat buaya dari kerusakan.
"Kami berkomitmen melindungi kawasan ini, bukan hanya untuk buaya, tapi juga untuk generasi mendatang," tegas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Timur.
Dengan kesadaran masyarakat yang tinggi dan upaya konservasi yang gencar, Kalimantan membuktikan bahwa manusia dan predator puncak seperti buaya bisa hidup berdampingan. Selama keseimbangan alam terjaga, kekayaan hayati ini akan tetap menjadi kebanggaan Nusantara.
Laporan lengkap Habitat bisa diakses di www.siaptv.com