Sidoarjo, Siaptv.com,- Desa Bungurasih yang terletak di wilayah perbatasan antara Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo saat ini terus berbenah guna meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk tidak buang air besar sembarangan (BABS).
Guna mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Desa Bungurasih dan Puskesmas Medaeng berkolaborasi bersama pakar sanitasi dan perubahan perilaku, DR. Koen Irianto Uripan S.H, M.M., untuk memberikan edukasi dan sosialisasi "Perubahan Perilaku Masyarakat Melalui Jamban Sehat".
Bertempat di Balai Desa Bungurasih, jalan Bungurasih Tengah No.7, Bungurasih, Kec. Waru, Kabupaten Sidoarjo, pada hari Senin, (24/07/2023), mulai pukul 07.30 WIB hingga selesai, DR. Koen Irianto Uripan S.H, M.M., melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Bungurasih.

Doktor lulusan Sekolah Pasca Sarjana Unair ini puluhan tahun malang melintang didalam bidang sanitasi dan telah sukses membantu pemerintah Kota/Kabupaten menuntaskan Open Defication Free (ODF) atau stop BABS melalui program jamban sehat dengan septic tank kedap air.
"Tantangan terbesar adalah bagaimana kita mampu memberikan edukasi yang dipahami dan dimengerti masyarakat bahwa apa yang kita sampaikan terkait dengan jamban sehat ini bisa membawa manfaat bagi kesehatan dirinya, sehingga dengan sadar mau untuk mewujudkan dan mengaplikasikan apa yang telah disampaikan," ucap DR. Koen.
Dalam sosialisasi tersebut DR. Koen Irianto Uripan dengan gamblang dan jelas memberikan informasi, edukasi, dan ilustrasi terkait pembangunan jamban sehat, lama waktu pengerjaan, perbedaan dan keunggulan dibanding dengan pembuatan jamban lainnya, berikut dengan kisaran biaya yang dikeluarkan untuk pembuatannya.
"Jamban yang sehat wajib memiliki septic tank yang kedap air serta sesuai dengan standar kesehatan sehingga aman buat pengguna dan aman untuk lingkungan. Hal itu dikarenakan dalam tinja tersebut terdapat makhluk hidup berupa bakteri dan virus yang dapat menimbulkan dan menularkan banyak penyakit," tuturnya.
DR. Koen juga menyampaikan jika tidak mau berubah mulai sekarang maka akan mewariskan anak cucu dengan banyak macam penyakit yang disebabkan dari perilaku hidup tidak baik pada saat ini. Sungai yang menjadi sumber air minum akhirnya akan tercemar bakteri dan virus dari kotoran yang kita keluarkan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Desa Bungurasih, Eko Yulianto, Camat Waru yang diwakili Kasie Kesos Kecamatan Waru, Yogie serta Kepala Puskesmas Medaeng, Dr. Dyah Laksmisari bersama dengan promkes, BPD, Kader Kesehatan beserta warga Desa Bungurasih.
Kasie Kesos, Yogie, mewakili Camat Waru menyampaikan jika Desa Bungurasih ini dari data yang diperoleh masih terdapat kurang lebih 60 kepala keluarga yang masih belum memiliki jamban sehat.
"Sebagian dari warga yang belum memiliki jamban sehat tersebut adalah warga cukup mampu namun masih belum memiliki septic tank sendiri dan langsung dialirkan menuju ke sungai," ujarnya.
Sementara Kepala Puskesmas Medaeng, Dr. Dyah Laksmisari menyampaikan kegiatan ini adalah bagian program pemerintah dalam rangka mempercepat menuju Sidoarjo ODF tahun 2023. Berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkan tercapainya tujuan tersebut.
"Bupati Sidoarjo menyampaikan bahwa di Kabupaten Sidoarjo masih banyak warganya yang"NGEWOR" atau Ngeseng Ngawor, hal tersebut menjadi perhatian khusus untuk segera dituntaskan. Peran serta dari pihak terkait seperti Camat, Kepala Desa, Kader, Puskesmas serta stakeholder terkait sangat dibutuhkan," ucap Dr. Dyah.
Kepala Desa Bungurasih, Eko Yulianto, pada kegiatan sosialisasi tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk menuju perubahan menuju desa yang berprilaku hidup bersih dan sehat dengan tidak BABS.
"Kami menyambut baik kolaborasi ini untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat arti pentingnya kesehatan dan kebersihan lingkungan. Semoga kegiatan ini dapat merubah perilaku warga hingga bisa menjadikan Desa Bungurasih ODF 2023 ini," ucapnya.
Teguh