KOTA BATU, Siaptv.com – Bagi para pendaki yang merencanakan pendakian ke Gunung Buthak dan Gunung Panderman serta Gunung Bokong, ada satu aturan utama yang wajib dipatuhi: bawa sampahmu turun! Jika tidak, siap-siap untuk berkenalan dengan sistem “Trashback”—sebuah mekanisme sanksi yang justru bernilai edukasi dan pemberdayaan.

Singgeh Akbar, dari tim tiket Pendakian yang bertugas di basecamp, dengan tegas menjelaskan aturan mainnya. “Untuk perihal sanksi dari item sampah yang sudah jalankan itu, dari awal mendaftar kita dah jelaskan mas, misalnya satu puntung rokok, bungkus kue, mie, dan lainnya... yang pertama, satu item yang hilang dari itu akan dikalikan dengan jumlah rombongannya,” jelas Singgeh.

Artinya, jika ditemukan dua bungkus mi instan milik seorang pendaki dalam rombongan berempat, maka total “hutang” sampah mereka adalah 2 item x 4 orang = 8 item Trashback. Konsekuensinya bukan denda uang, melainkan kewajiban membeli kantong sampah sejumlah 8 buah dari warung sekitar basecamp.
Dari Sanksi, Lahirlah Manfaat Ganda
“Kemudian dari trashback itu akan kita pergunakan kembali untuk menampung sampah teman-teman pendaki,”tambah Singgeh. “Kita minta untuk trashback-nya itu kita belikan ke warung sekitar 2 ribuan yang biasa. Biar juga ada perputaran ekonomi.”

Kebijakan sederhana ini menciptakan ripple effect positif. Dengan harga yang terjangkau, para pendaki yang lalai tidak merasa terbebani secara finansial, warung lokal mendapat tambahan pemasukan, dan basecamp memiliki stok kantong sampah untuk mendukung program ini secara berkelanjutan. Sebuah solusi cerdas yang mengubah masalah menjadi berkah bagi komunitas.
Melayani jawaban “Iya-Iya” dengan Aksi Nyata
Meski aturan sudah disampaikan secara jelas saat briefing dari awal sebelum mendaki dan ada dibrosurnya, Singgeh mengakui bahwa kendala terbesar justru ada pada faktor manusia.
“Banyak sebenarnya dari teman-teman pendaki itu yang ketika kita briefing... hanya dibilang ‘iya iya’ dan ‘siap-siap, oke aman’. Tapi nyatanya pada saat pengecekan sampah, ternyata terjadi kurang,” keluhnya.

Oleh karena itu, pengecekan logistik sebelum dan sesudah pendakian menjadi kunci. Timnya berkomitmen untuk terus mengingatkan inti dari etika mendaki: apa yang dibawa naik, harus dibawa turun, bayangkan jika satu puntung rokok dibuang sembarangan, jika sebulan ribuan pendaki melakukan hal yang sama maka pasti akan menumpuk sampah, lingkungan tidak sehat lagi.

Membangun ‘Naluri Bersih’ yang Terbawa Ke Mana-Mana
Harapan terbesar dari sistem ini adalah terciptanya kebiasaan baru.Singgeh berbagi pengalaman pribadinya, “Ketika di tempat pendakian lain yang tidak ada pengecekan logistik... naluri atau kebiasaan yang sudah ada di sini itu masih terus terbawa.” tutup Singgeh pada awak Media Siaptv

Saat ini, sistem Trashback diterapkan ketat untuk pendaki Gunung Butak, sementara untuk Panderman Bokong masih dalam tahap evaluasi. Fleksibilitas juga diterapkan; jika kantong ‘trashback’ khusus habis, kantong kresek biasa tetap bisa digunakan.
Dengan pendekatan yang humanis, edukatif, dan berdampak langsung pada ekonomi warga, sistem Trashback di Gunung Buthak dan Panderman Bokong bukan sekadar aturan, melainkan gerakan kolektif untuk melestarikan keindahan alam bagi generasi mendatang.
Baca Juga :
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel Siaptv.com Melalui Channel Whatsapp, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita update yang menarik. Mulai Saluran Tiktok, IG, Snackvideo, LinkedIn, Facebook, Tumblr, Pinterest, Twiter hingga Youtube dan sebagainya terupdate dari Siaptv. Untuk dapat menontonnya silakan klik dibawah ini : https://whatsapp.com/channel/0029Vb0pgwb4NVicrJqzyG13